Select Menu
Select Menu

Favourite

KABAR CIREBON

INDRAMAYU

MAJALENGKA

CIREBON

KUNINGAN

JABAR

WONG CILIK

Seni Budaya

Kuliner

» » Mahasiswa Unswagati Tuntut Perbaikan Sarana Kampus


Unknown 05.48 0


KESAMBI, (CNC).- Puluhan mahasiswa yang menamakan diri sebagai Parsatuan Aliansi Mahasiswa Untuk Demokrasi (PAUD) berunjuk rasa di halaman depan kantor rektorat Unswagati, Senin (9/6).

Dalam aksinya, mahasiswa menuding Rektor Unswagati Cirebon, Prof DR H Djohan Rochanda Wiradinata tidak profesional dan sudah melanggar janjinya sebagai rektor Unswagati.

Kordinator Aksi tersebut, Hanricko mengatakan seratus hari kerja sejak masa pelantikannya, selama ini rektor Unswagati tidak mengakomodir aspirasi mahasiswa, padahal mahasiswa bagian dari universitas. Dia mengungkapkan kesesalannya terhadap pejabat kampus yang mengabaikan beberapa tuntutan mahasiswa yang sebelumnya pernah disampaikan pihak rektor sendiri.

“Sejak dilantiknya pak rektor kami belum pernah melihat adanya perbaikan di kampus Unswagati, padahal sebelumnya berjanji akan melakukan perubahan-perubahan baik fasilitas maupun kinerja dosen di kampus,” tegasnya.

Hanricko menjelaskan, saat audiensi dengan rektor beberapa waktu lalu, rektor Unswagati akan memperbaiki segala infrastruktur untuk menunjang kegiatan akademis di kampus. Dia menambahkan, rektor juga pernah berjanji akan melakukan evaluasi dan audit bagi dosen-dosen yang sudah melanggar etika sebagai dosen. Namun, menurut Hanricko, sampai sejauh ini rektor Unswagati belum ada tindak-tanduk untuk mengakomodir tuntutan mahasiswa. “Siapapun rektornya, kami tidak punya masalahkan itu, yang kami hanya inginkan yaitu perbaikan di kampus Unswagati,” tandasnya.

Hal Serupa dikatakan rekan sejawatnya, Anton menilai petingggi kampus sudah mengabaikan tuntutan mahasiswa. Dia berkeinginan, pihak rektorat menemui mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasinya. Dia juga tidak menyoalkan rencana pengubahan status Unswagati menjadi Negeri. Anton hanya ingin, apa yang menjadi hak mahasiwa segera dipenuhi oleh jajaran petinggi kampus. “Mau menjadi Negeri atau tidak, tidak ada urusan. Tapi kami hanya ingin hak mahasiswa yaitu perbaikan sarana dan prasarana terpenuhi,” pungkasnya.

Unjuk rasa yang berlangsung lebih dari sejam itu, mahasiswa sempat bentrok dengan petinggi Unswagati. Bentrokan bermula, pihak rektorat berusaha memadamkan api dari ban bekas yang dibakar oleh mahasiswa. Tak terima api dipadamkan, mahasiswa mengancam akan merusak fasilitas gedung rektorat. Bahkan, mahasiswa pun sempat menaiki mobil milik orang nomor satu di Unswagati itu. Kericuhan sempat dilerai pihak satpam dan tak lama kemudian, Prof DR H Djohan Rochanda akhirnya mau menemui mahasiswa dan menggelar audiensi. (Iwe/CNC)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama