Beberapa titik rawan pencurian dengan kekerasaan di wilayah Cirebon
Unknown
04.34
0
ARJAWINANGUN, (CNC).- Jalur utama Pantura Cirebon, khususnya zona wilayah barat yang termasuk dalam wilayah hukum Polres Cirebon, memiliki sedikitnya 4 titik yang dianggap rawan dan sering terjadinya tindak pencurian dengan kekerasan atau begal.
Hal ini disampaikan oleh Kapolsek Arjawinangun, Kompol Lalu Wira Supriatna saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Minggu (8/6)
"Salah satu titik dari empat titik yang dianggap rawan adalah daerah Rawa Kumpul, karena di daerah tersebut panjang jalan sepi sampai dengan menemukan pemukiman warga berkisar sampai dengan 6 Km," ungkapnya.
Selain Rawa Kumpul, daerah yang dianggap rawan terjadinya Cures menurut Wira adalah daerah Susukan dan Arjawinangun dianggap rawan terjadinya tindak kriminal berupa pencurian dengan kekerasan atau Curas.
"Modus yang dilakukan oleh pelaku yaitu dengan cara memepet korbannya, setelah itu pelaku biasanya menunjukan senjata tajam yang dibawanya. Kalau korban melawan, pelaku tidak segan-segan melakukan kekerasan dengan cara mematikan mesin kendaraan dengan mencabut kunci, dan juga memukul helm korban, atau juga tidak segan-segan langsung melukai korbannya," jelasnya
Wira juga mengatakan, pelaku biasa nya berpindah tempat, kalau gagal melakukan disuatu tempat, pelaku akan berusaha untuk mencari ditempat lain dan komplotan ini diduga melakukan aksinya setiap malam.
"Pelaku dan pengendara jalan hampir tidak bisa dibedakan, pelaku juga biasanya menggunakan kendaraan roda roda dua jenis Yamaha Vixcion, Suzuki Satria FU dan Kawasaki Ninja. Pelaku juga melakukan aksinya tidak sendiri, setiap melakukan aksi pelaku minimal menggunakan 2 kendaraan bermotor yang berjumlah sebanyak 4 orang pelaku," katanya.
Maraknya aksi pembegalan yang terjadi di jalur pantura, Wira juga menghimbau kepada masyarakat, agar hati-hati dalam berkendara khusunya pada malam hari. Kalau pun terpaksa harus berkendara pada malam hari, handaknya tidak sendiri, dan harus ada temannya. (Adk/CNC)