Select Menu
Select Menu

Favourite

KABAR CIREBON

INDRAMAYU

MAJALENGKA

CIREBON

KUNINGAN

JABAR

WONG CILIK

Seni Budaya

Kuliner

» » Warga Indramayu demo ke Pertamina Balongan


Unknown 05.21 0


INDRAMAYU – Puluhan warga Blok Kesambi Desa Balongan, Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu beramai-ramai mendatangi proyek Onshore Processing Facility (OPF) milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Balongan. Mereka menuntut PT Meindo Elang Indah selaku kontraktor di proyek tersebut untuk mempekerjakan warga Kesambi selama berlangsungnya proyek tersebut. Setelah beberapa kali demonstrasi akhirnya PT Meindo Elang Indah menerima puluhan warga Kesambi untuk dilakukan audiensi yang bertempat di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Balongan III, Kesambi, Balongan, Kamis (12/6/2014).

Tampak hadir dalam audiensi tersebut yakni Effendy Eddy (Divisi HRD PT Meindo Elang Indah) didampingi Arman Syair (Leader Community Development (Comdev) PT Meindo Elang Indah), Bastoni (Camat Balongan) dan Kapolsek Balongan, AKP I Komang Sarjana. Sejumlah anggota Polsek Balongan dan Polres Indramayu pun tampak berjaga-jaga untuk mengawal dan mengamankan aksi tersebut.

Audiensi diawali sambutan Kapolsek Balongan, AKP I Komang Sarjana. Kapolsek menghimbau agar tertib dan tidak menimbulkan keributan dalam menyampaikan tuntutan. Kapolsek juga menghimbau agar warga Kesambi tidak lagi menyetop aktivitas kerja di proyek OPF dalam melakukan aksi demonstrasinya, karena sebelumnya warga Kesambi sempat menyetop aktivitas kerja di proyek OPF Balongan dalam aksi demonstrasinya. Kapolsek meminta, dalam menyampaikan tuntutan kedepan agar disampaikan melalui prosedur yang sudah ditentukan.

Salah satu warga Kesambi, Khaerul Anam mengatakan, aksi ini sebagai bentuk kekesalan warga Kesambi terhadap PT Meindo Elang Indah yang tidak konsekuen memperhatikan warga penyangga yang hanya berjarak kurang lebih 300 meter dari proyek tersebut. Anam menambahkan, beberapa warga Kesambi yang sudah pernah mengikuti tes seleksi di PT Meindo Elang Indah tak kunjung dipekerjakan. Bahkan menurutnya, warga Kesambi merasa malu sebagai warga yang dekat dengan proyek tersebut namun hanya menjadi penonton.

“Kami minta pekerjaan ini karena kami mampu untuk bekerja di proyek tersebut di berbagai skill apapun, kecuali kami gak mampu itu lain cerita. Dan proyek ini ada di depan mata!,” seru Anam.

Anam meminta agar PT Meindo Elang Indah memberikan jatah tenaga kerja 50 orang untuk warga Kesambi. Meski dipekerjakannya secara bertahap warga menerima.

“Kalau PT Meindo butuh 30 orang misalkan, tidak masalah warga kesambi masuk 20 orang dulu, sisanya desa lain. Kemudian jika butuh lagi 20 orang warga Kesambi masuk 10 orang, sisanya desa lain. Yang penting nanti totalnya 50 orang walau dipekerjakan secara bertahap.” pintanya.

Menanggapi tuntutan warga Kesambi tersebut, Effendy Eddy, Divisi HRD PT Meindo Elang Indah mengatakan, untuk kebutuhan tenaga kerja PT Meindo Elang Indah mulai dibutuhkan bulan Juli mendatang. Total kebutuhan bulan Juli sampai dengan Nopember 2014 mendatang diperkirakan hanya 117 tenaga kerja. Namun untuk bulan Juli besok hanya butuh 26 tenaga kerja yaitu fitter 10 orang, scafolder 2 orang, helper 12 orang dan mill wigler of rotary 2 orang.

Lebih lanjut Eddy menanggapi, mengenai tuntutan warga Kesambi tersebut dirinya tidak bisa langsung menjawab karena harus dibicarakan dengan manajemen dan Karang Taruna Kecamatan Balongan selaku tim rekrutmen tenaga kerja untuk proyek OPF Balongan.

“Supaya adil mekanisme pembagian tenaga kerja dikembalikan ke Karang Taruna Kecamatan Balongan, karena bukan saja warga Kesambi yang menuntut, warga desa lainpun pasti nanti menuntut. Jika warga Kesambi ada permintaan khusus silahkan dikomunikasikan ke Karang Taruna Kecamatan Balongan, ” ujar Eddy.

Merespon jawaban Eddy warga Kesambi bergejolak dan sempat ricuh. Di ruangan kelas SDN tersebut warga berteriak-teriak dan merangsak maju ke depan kelas, ke meja Eddy, Camat dan Kapolsek Balongan. Dengan nada kesal dan emosi warga terus mendesak agar Eddy selaku HRD PT Meindo bisa memutuskan jatah tenaga kerja untuk warga Kesambi dan langsung membuat MoU (kesepakatan tertulis). Namun meski didesak, Eddy tetap tidak bisa mengabulkan langsung tuntutan warga Kesambi tersebut.

“Saya minta waktu sampai besok pagi karena saya harus bicarakan hal ini dengan manajemen,” jawab Eddy.

Setelah bernegosiasi akhirnya diputuskan jawaban ditunda sampai besok, Jumat (13/6/2014) pukul 10 WIB di kantor proyek OPF Balongan. Akhirnya warga Kesambi pun keluar ruangan dengan tertib. Disusul pihak PT Meindo Elang Indah keluar ruangan kelas SDN dengan dikawal ketat aparat Polisi menuju mobil.

Camat Balongan, Bastoni mengatakan, wajar- wajar saja warga Kesambi minta bekerja karena memang pemukimannya dekat dengan proyek tersebut. Camat menilai, acara audiensi ini meski sempat ricuh namun terbilang masih kondusif karena tidak anarkis.

“Memang seharusnya PT Meindo memperhatikan secara khusus warga yang pemukimannya dekat dengan lokasi proyek, seperti Kesambi dan Wisma Jati, bahkan akibat dampak proyeknya seperti bising, debu dan jalan rusak juga harus diperhatikan oleh perusahaan,” ujar Camat Balongan usai acara audiensi.

Begitu juga Taufiq, staf Comdev PT Meindo Elang Indah. Usai audiensi berakhir, Opiq sapaan akrabnya mengatakan, sangat setuju jika warga Kesambi dan Wisma Jati diperioritaskan dalam penerimaan tenaga kerja karena kedua blok tersebut berdekatan dengan proyek OPF Balongan dan terkena dampak langsung akibat aktivitas proyek.

“Memang memperioritaskan Kesambi dan Wisma Jati menyimpang dari ketentuan mekanisme rekrutmen tenaga kerja Karang Taruna Kecamatan Balongan, namun ketentuan tersebut bisa dirubah demi solusi. Hal ini sering saya sampaikan ke PT Meindo,” ujar Taufik.

Sementara itu, Koordinator Rekrutmen Karang Taruna Kecamatan Balongan, Asrol, ketika ditemui secara terpisah mengatakan, menolak tegas tuntutan warga Kesambi jika warga Kesambi meminta jatah 50 orang atau separoh dari kuota kebutuhan. Alasannya, pembagian jatah tenaga kerja untuk proyek OPF mekanismenya sudah diatur dan disepakati bersama oleh seluruh Karang Taruna Desa se-Kecamatan Balongan dan Kecamatan lainnya di luar Kecamatan Balongan, yaitu 40% untuk 2 Desa yaitu Desa Balongan dan Desa Sukaurip, 60% untuk 8 Desa di Kecamatan Balongan lainnya yaitu Sukareja, Rawadalem, Gelar Mandala, Tegal Sembadra, Sudimampir, Sudimampir Lor, Majakerta dan Tegalurung. Serta luar Kecamatan Balongan yakni Kecamatan Sliyeg, Kecamatan Indramayu dan Kecamatan lainnya di Indramayu. Untuk tenaga helper langsung dibagi per desa sesuai prosentase yang sudah disepakati sedangkan untuk tenaga skill melalui tes seleksi.

Asrol menambahkan, jika pada kondisi tertentu dianggap perlu untuk memberikan jatah tenaga kerja khusus untuk warga Kesambi maka tetap harus disepakati bersama dulu di pengurus Karang Taruna Kecamatan Balongan. Tetapi tetap menolak tegas jika Kesambi minta 50 orang.

“Jika nanti PT Meindo mengabulkan permintaan warga Kesambi yaitu 50 orang atau separoh dari kuota kebutuhan tenaga kerja itu berarti PT Meindo melanggar kesepakatan dengan Karang Taruna Kecamatan. Dan jika itu terjadi saya secara pribadi akan mundur sebagai Koordinator,” pungkas Asrol. 

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama