Select Menu
Select Menu

Favourite

KABAR CIREBON

INDRAMAYU

MAJALENGKA

CIREBON

KUNINGAN

JABAR

WONG CILIK

Seni Budaya

Kuliner

» »Unlabelled » Perpustakaan Nasional Selamatkan Naskah Kuno Keraton Kasepuhan Cirebon


Unknown 08.36 0


CIREBON - Sedikitnya 1.050 halaman atau lembar naskah kuno dari 12 naskah kuno koleksi Keraton Kasepuhan berhasil diselamatkan oleh tim Pusat Perpustakaan Nasional. Tim yang terdiri dari 10 orang itu bekerja siang malam untuk melakukan preservasi naskah-naskah kuno, selama 10 hari ini.

Selain menyelamatkan naskah-naskah yang rusak akibat dimakan usia, tim juga melakukan digitalisasi terhadap 72 naskah kuno lain, yang relatif masih utuh.

Menurut Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, upaya preservasi dan digitalisasi naskah-naskah kuno, merupakan tindak lanjut penandatanganan MoU Keraton Kasepuhan dengan Pusat Perpustakaan Nasional. "Penandatangan MoU dengan Pusat Perpustakaan Nasional dilakukan pada 24 Maret lalu," jelasnya Kamis (19/6/2014).

Dari semua keraton yang ada di Indonesia, baru Keraton Kasepuhan yang menggandeng perpustakaan nasional, untuk upaya penyelamatan naskah kuno. Naskah-naskah kuno berusia ratusan tahun tersebut beraksara carakan dan huruf Arab pegon dengan bahasa Cirebon kuno.

Isi naskah peninggalan Sunan Gunung Jati dan sultan lain setelahnya, dari mulai sejarah, baik sejarah Cirebon maupun sejarah nasional, tasawuf, fikih, kamus murid serta ilmu pengobatan dan kecantikan.

Salah satu naskah yang berhasil diselamatkan adalah naskah Sejarah Cirebon, yang ditulis sejarawan perempuan abad 19, yang juga kerabat Keraton Kasepuhan, Raden Ayu Komaraningrat. "Sementara 3 naskah lagi dari abad 18, kalau mau diselamatkan harus dibawa ke Jepang, karena hanya Jepang yang memiliki alatnya," kata Sultan Sepuh.

Tiga naskah yang ditulis dengan kertas Eropa tersebut, menurut Arief, secara fisik sebenarnya masih utuh. "Namun saling menempel lekat satu sama lain, sehingga tidak bisa dipisahkan. Nah untuk memisahkannya, hanya Jepang yang punya alatnya," ucapnya.

Naskah-naskah lainnya, kata Arief, nanti menyusul, karena MoU meliputi semua naskah kuno koleksi Keraton Kasepuhan yang sekitar 200 naskah. Naskah kuno tertua berasal dari abad 16. (PRLM)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama