Just Library, Membaca Menolak Miskin
Unknown
16.40
0
BUKU adalah jendela dunia. Pepatah itu dibuktikan oleh sejumlah anak muda yang tergabung di komunitas Just Library. Komunitas pecinta buku yang didirikan oleh mahasiswa Kota Cirebon itu, ternyata bukan hanya mengoleksi segudang buku-buku, namun juga mengajak kepada generasi muda untuk gemar membaca.
Alam Darussalam, Ketua Just Library itu mengungkapkan bahwa dengan membaca itu berarti menolak untuk miskin. Dia bependapat, bahwa ilmu pengetahuan banyak didapat dari banyak membaca, semakin banyak pengetahuan yang didapat, maka semakin besar pula orang memiliki keterampilan.
Alam yang juga mahasiswa alumnus Unswagati Cirebon itu menuturkan, awalnya berdirinya komunitas Just Library berawal dari kesamaan hobi dengan beberapa teman-temannya. Tanpa disengaja, ada niatan dari temannya tiba-tiba memunculkan ide bersama membentuk satu wadah untuk ruang ekspresi kegemaran dan kecintannya dengan buku-buku.
“Awalnya sih kami cuma ngumpul-ngumpul bareng teman-teman yang hobi baca, karena keseringan, ada usulan bentuk komunitas,” ujar Alam saat membuka pameran di acara Cirebon Expo Creativity, Jumat (13/2).
Just library berdiri pada tanggal 2 Desember 2013, saat ini jumlah anggota yang aktif sekitar 20 orang. Alam mengatakan, meski rata-rata anggotanya adalah mahasiswa, namun komunitas Just Library terbuka bagi siapa pun, termasuk juga anak-anak usia pelajar. Dia menceritakan, aktifitas sehari-hari Just Library tidak lain adalah ‘nongkrong’ sambil baca buku. Lanjut Alam menambahkan, teman-teman Just Library gemar berdiskusi membeicarakan apa saja yang sekiranya menarik untuk didiskusikan.
“Kita mengoleksi buku apa saja, asalkan buku itu mengandung unsur edukasi kepada masyarakat,” terangnya.
Serupa disampaikan rekannya, Citra menjelaskan koleksi buku-buku yang dimiliki Just Library didapat dari hasil kumpulan teman-teman. Artinya, buku-buku perpustakaan Just Library didapat dari donasi secara sukarela dari anggota. Mahasiswa semester empat itu juga mengatakan, selain dari sumbangan anggota Just Library, buku-buku koleksi juga didapat dari siapa pun yang ingin menghibahkan buku untuk kepentingan pendidikan.
“Siapa aja yang mau menghibahkan buku, kami siap menerima kok,” tuturnya.
Citra mengatakan, Just Library sering mengadakan kerjasama dengan berbagai penerbit untuk memenuhi kebutuhan pembaca yang ingin membeli. Hasil kerjasama dengan penerebit itu, untuk menambah kas komunitas serta menambah koleksi Just Library. Katalog buku yang dimiliki Just Library kebanyakan buku-buku tentang sastra, sejarah dan sosial politik, namun juga ada buku edukasi anak-anak.
Diungkapkanya, selama ini komunitas yang beralamat di jalan Karang Jalak Kesambi itu sering mengadakan kegiatan. Citra menyebutkan, kegiatan itu seperti membuka kelas membaca bagi anak SD, dan juga belajar desain grafis dan seni fotografi.
“Just Library adalah ruang kecil sederhana, tempat di mana bisa belajar dan menimba ilmu lalu berkarya,” terangnya. (Iwe/CNC)