Select Menu
Select Menu

Favourite

KABAR CIREBON

INDRAMAYU

MAJALENGKA

CIREBON

KUNINGAN

JABAR

WONG CILIK

Seni Budaya

Kuliner

» » Perbanyak Stok, Tekan Kenaikan Harga Bahan Pokok di Cirebon


Unknown 20.42 0


SUMBER, (PRLM).- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta pemerintah Kabupaten Cirebon untuk memperketat pengawasan distribusi bahan pokok menjelang Ramadan. Tren kenaikan harga jelang Ramadan, dikhawatirkan menjadi ajang oknum tak bertanggung jawab untuk menimbun bahan pokok agar bisa dijual dengan harga yang mencekik masyarakat kelas menengah ke bawah.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon Arif Rahman mengatakan, kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan memang hal yang lumrah. Namun jika harga terlalu melambung tinggi, jelas akan membebani masyarakat kecil. “Penimbunan bisa menjadi penyebab kenaikan harga yang tak masuk akal. Instansi terkait di Pemkab Cirebon harus mengawasi dengan ketat agar itu tidak terjadi,” katanya Kamis (19/6/2014).

Dalam kondisi normal, kata Arif, kenaikan harga menjelang Ramadan biasanya terjadi karena melonjaknya jumlah permintaan dari konsumen. Akibatnya, stok yang dimiliki penjual cepat habis dan sedikit banyak mereka sah-sah saja untuk mengeruk keuntungan sedikit berlebih.

Meskipun demikian, Arif menilai sejak jauh-jauh hari hal tersebut sebenarnya bisa dihindari. Jika distributor mau memperbanyak stok sebelum Ramadan, tentunya kenaikan harga bisa ditekan seminimal mungkin.

Di sisi lain, penimbunan adalah perbuatan illegal yang jelas merugikan masyarakat. Kesengajaan untuk menyimpan bahan pokok agar harga naik berlipat ganda, jelas harus ditindak tegas agar tidak merugikan masyarakat kecil.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Haki mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menemukan indikasi penimbunan di lapangan. Namun ia mengakui bahwa kenaikan harga bahan pokok memang sudah terjadi.

Haki menegaskan, setidaknya untuk komoditas beras, masyarakat tidak perlu khawatir karena persediaan saat ini cukup melimpah. Surplus produksi padi 2013 dan awal 2014 membuat stok saat ini melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Cirebon. “Kita memang mengirim beras keluar daerah. Namun itu tidak mengurangi persediaan untuk konsumsi lokal yang masih tahan sampai akhir tahun,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kenaikan harga yang signifikan di pasar tradisional Kabupaten Cirebon justru terjadi sejak awal Juni lalu. Sejumlah komoditas penting seperti cabe dan bawang naik 70-90 persen dari harga semula. Namun sejak itu harga cenderung stabil, meskipun beberapa komoditas masih mengalami sedikit kenaikan harga.

Sementara itu salah seorang pedagang sembako di Pasar Sumber, Kecamatan Sumber, Amanah (38) mengatakan, harga bahan pokok saat ini terus menanjak. “Namun kenaikannya masih normal, mungkin seminggu menjelang lebaran nanti biasanya naik drastis,” katanya

“Sekarang harga beras naik Rp 200-500 per kilogram dibandingkan akhir Mei. Telur ayam dari Rp 16.000 menjadi Rp 18.000 per kilogram. Yang paling parah adalah daging ayam yang naik dari Rp 26.000 menjadi Rp 32.000 per kilogram,” tutur Amanah. 

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama