Pemkab Indramayu kesulitan mendata PSK pendatang
Unknown
18.07
0
INDRAMAYU – Penutupan lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara, Gang Dolly Surabaya ditiru Pemerintah Kabupaten Indramayu. Tempat hiburan malam, warem atau lokasi yang menjadi sumber penyakit masyarakat dan terindikasi menjadi sarang prostitusi akan ditutup paksa.
Selain agar tidak menjadi tempat penampungan baru eks PSK Dolly, aksi penutupan dilakukan untuk menghormati datangnya bulan suci Ramadan 1435 Hijriah. Upaya penutupan dilakukan menyusul keluarnya surat edaran Nomor 451/982/Ag.Kesra yang ditandatangani langsung Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah.
“Suratnya sudah diedarkan ke semua jajaran pemerintahan serta kepada komponen masyarakat,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Indramayu, H Ahmad Bahtiar SH kepada Radar, Selasa (24/6).
Dengan keluarnya instruksi Bupati Indramayu itu, kata dia, masyarakat tak perlu khawatir penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya Jawa Timur, berimbas negatif ke wilayahnya.
Sebab Pemkab Indramayu sudah mencegah peluang kegiatan eks PSK Dolly dengan lebih dulu menutup seluruh tempat yang bakal menjadi titik-titik prostitusi. Namun diakuinya, kekhawatiran publik terkait eksodus PSK Dolly ke wilayah Indramayu patut dipahami. Sebab sampai dengan saat ini pihaknya belum memiliki data pasti berapa jumlah eks PSK Dolly asal Indramayu yang pulang kampung.
Hal itu karena Pemkot Surabaya tidak melakukan koordinasi dengan daerah-daerah dimana para penghuni eks Dolly berasal. “Gak ada koordinasi, jadi kita tidak tahu berapa jumlahnya. Walau begitu semua stakeholder pemerintahan terkait sampai tingkat desa diminta untuk melakukan pemantauan dan pendataan,” jelas Ahmad Bahtiar. (kho)