Select Menu
Select Menu

Favourite

KABAR CIREBON

INDRAMAYU

MAJALENGKA

CIREBON

KUNINGAN

JABAR

WONG CILIK

Seni Budaya

Kuliner


Jaipongan, juga dikenal sebagai Jaipong, merupakan tarian tradisional yang populer dari masyarakat Sunda, Jawa Barat, Indonesia. Tarian ini diciptakan oleh Gugum Gumbira, berdasarkan musik Sunda Ketuk Tilu tradisional dan gerakan Pencak Silat. 

Jaipongan, juga dikenal sebagai jaipong, adalah kinerja genre musik dari masyarakat Sunda dalam bahasa Sunda dari Jawa Barat, Indonesia. Jaipongan termasuk menghidupkan kembali seni adat, seperti gamelan, tetapi juga tidak mengabaikan musik Barat sepenuhnya meskipun larangan rock and roll. Dulu sensualitas dan sensualitas ditemukan di sebuah desa tradisional musik dan tari, ketuk tilu. Namun, banyak yang percaya itu adalah sesuatu yang murni Indonesia atau Sunda berasal dan gaya. Hal ini dikembangkan didominasi dari bentuk rakyat pedesaan dan tradisi sebagai bentuk murni asli. Munculnya kaset dan film telah menyebabkan popularitas bentuk musik jaipongan. Hal ini telah menyebar dari rumah di Jawa Barat Sunda, Jawa dan Indonesia lebih besar. Hal ini dapat dilihat karena banyak varietas regional gong-berpadu kinerja ditemukan melalui banyak Indonesia. Sebagai juga bentuk tari perkotaan, hal ini terutama didasarkan pada bentuk desa ketuk tilu dan pada seni bela diri Indonesia, pencak silat. Genre musik sangat dipengaruhi dari ketuk tilu dengan jejak tarian wayang topeng, topeng banjet dan teater boneka wayang golek. Ketuk tilu pengaruh terbesarnya, sebagai bentuk hiburan musik Sudan tradisional. 

Kinerja gong-chime ditandai dengan fitur seperti: penggunaan ensemble didominasi oleh idiophones, metalofon dan gong Knobbed. Ini adalah polifoni bertingkat, dengan instrumen yang lebih rendah-pitch bermain bagian kepadatan rendah dan semua bagian yang terstruktur colotomically sekitar waktu-siklus. Hal ini dapat ditemukan dalam gamelan tradisional Indonesia. Ada improvisasi pada instrumen tertentu. Modus yang digunakan dikelompokkan menjadi dua jenis luas: slendro pelog dan. 

Ketuk tilu adalah genre musik didasarkan dari ritual dan perayaan di desa-desa masyarakat Sunda, yang berarti tiga gong ketel. Itu dikenal karena drum yang kompleks dikoordinasikan dengan sama-sama dinamis penari wanita solo. Musik itu dilakukan untuk tanam dan panen ritual dan kemudian merayakan kehidupan desa, sunat dan pernikahan, menyatakan kesuburan, dan ditampilkan sensualitas, erotisme dan bahkan kadang-kadang "diterima secara sosial prostitusi." Ketuk tilu sangat populer di desa-desa Sunda, tapi Sunda perkotaan dianggap tidak dimurnikan dan tidak pantas karena laki-laki dan perempuan yang terlibat musik menari bersama suggestively, atau menari campuran antara laki-laki dan ronggeng, atau pelacur. Ronggeng mungkin telah ada di Jawa sejak zaman kuno, bas relief di bagian Karmawibhanga di Borobudur menampilkan adegan bepergian hiburan rombongan dengan musisi dan penari wanita. 

Jaipong kurang ketat terkait dengan fungsi seremonial, tapi penampilan yang umum di bulan Rayagung festival, dan dengan khitanan dan pernikahan. Pertunjukan sekarang memiliki karakter fungsi sosial sekuler, dihadiri oleh muda dan tua, terutama untuk hiburan dan bersosialisasi. Kinerja Publik kini sangat sering terutama di klub atau pertunjukan jalanan. 

Industri kaset dan booming di Indonesia membantu mempopulerkan jaipongan sangat dan dipromosikan gaya daerah daripada menyakiti mereka. Banyak belajar tari melalui kaset daripada kinerja. Media massa telah membuat jaipong di mana-mana. Ini telah menciptakan persaingan dalam gaya drumer antara ansambel. Hal ini juga membantu untuk membawa banyak sekolah tari, tari mengubah dan label pada perempuan di Jawa Barat. 

Lagu repertoar jaipongan bervariasi, dan itulah mengapa lebih baik dipahami sebagai gaya kinerja terjalin musik dan tari. Banyak lagu-lagu yang berhubungan dengan ketuk tilu atau varietas regional mencapai luas lainnya, bukan gamelan tradisional. Ini terdiri dari lagu-lagu yang lebih baru asal sering terdiri untuk jaipongan. Topik Lagu bervariasi, meliputi mata pelajaran dgn kasih sayang, moral, mesum, topikal dan spiritual, sering menekankan budaya akar rumput.

CIREBON - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyatakan menolak nota keberatan (eksepsi) terdakwa, Kuwu Tegalgubug, H Sambung dalam sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik dengan agenda tanggapan eksepsi terdakwa di Pengadilan Negeri Sumber, Rabu (16/7/2014).

Dalam tanggapannya, JPU menolak eksepsi terdakwa dengan alasan, eksepsi yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan kasus yang sedang menjeratnya. Informasi yang dihimpun KC, sidang yang berlangsung sekitar 30 menit dan dihadiri ratusan warga Tegalgubug, JPU, Agus S. Kusuma SH, membacakan tanggapan penolakan eksepsi dari terdakwa yang disampaikan kuasa hukumnya, Mutahar SH, dalam sidang sebelumnya.

Dalam sidang lanjutan tersebut, majelis hakim Pengadilan Negeri Sumber, akhirnya menunda sidang, dan akan dilanjutkan Rabu depan dengan agenda pembacaan tanggapan tentang penolakan eksepsi dari JPU.

Sementara itu, dihubungi terpisah, pelapor atas kasus tersebut, Hj. Iah, mengatakan hal yang sama dengan JPU, karena eksepsi dari terdakwa tidak ada kaitannya dengan sidang yang sedang dihadapinya. “Saya melaporkan terdakwa, karena pencemaran nama baik, dan fitnah yang telah disebar terdakwa,” tegasnya

Selain itu juga, pelapor berharap agar majelis hakim bisa segera menolak eksepsi terdakwa, dan segera menjatuhkan hukuman. “Majelis hakim segera menolak eksepsi dari terdakwa, dan bisa memberikan hukuman yang setimpal, minimal setengah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap pasal yang telah dilanggar terdakwa,” ungkapnya.(KC)

MAJALENGKA  - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka menetapkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Prabowo-Hatta sebagai pemenang capres di wilayah Kabupaten Majalengka dengan mengantongi 386.707 suara atau 53,30 persen, sedangkan capres nomor urut 2, Jokowi-JK mendapatkan 338.875 suara atau 46,70 persen.

Perolehan suara tersebut didapat dari hasil Rapat Pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara Pemilihan Presiden (Pilpres) di Kabupaten Majalengka yang bertempat di Gedung Kokardan Majalengka, Rabu (18/7/2014). Total suara sah dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden mencapai 725.582 suara. Adapun jumlah pemilih mencapai 970.313 orang terdiri dari laki-laki 480.854 dan perempuan 489.459.


Adapun jumlah pemilih yang menggunakan haknya terdiri dari 735.108 orang. Terdiri dari 345.577 laki-laki dan 389.531 perempuan. Sedangkan jumlah surat suara yang digunakan secara keseluruhan mencapai 735.108.

Kedua saksi dari masing-masing capres menerima keputusan tersebut, namun sebelum penghitungan selesai saksi dari Prabowo-Hatta, H Deden Narayanto sempat menuai protes karena masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tidak lengkap membawa adiministrasinya. Tapi persoalan tersebut akhirnya bisa diberikan penjelasan oleh Ketua KPU Kabupaten Majalengka Supriatna.

Pengesahan hasil rapat pleno tersebut ditandatangani Ketua KPU Majalengka, Supriatna, dan komisioner Nasihin, H Diding Bajuri, Sarkan dan Cecep Jamaksari dan saksi Prabowo-Hatta, H Deden Narayanto dan saksi Jokowi-JK, Ade Aam Margani. Pengesahan dan rekapitulasi tersebut disaksikan unsur Muspida, Panwaslu dan dijaga ketat aparat kepolisian serta TNI.

Aturan hukum
Ketua KPU Kabupaten Majalengka, Supriatna mengaku bersyukur dengan selesainya rapat pleno tersebut. Namun apabila ada pihak yang merasa keberatan dari kedua saksi agar menempuh peraturan hukum yang berlaku.”Kalau berdasarkan konstitusi, laporan keberatan itu bisa dilaporkan ke Panswaslu atau Mahkamah Konstitusi (MK) setelah ditetapkan KPU,” katanya.
Ia menambahkan, dengan selesainya rekapitulasi perhitungan hasil perolehan suara Pilpres ini yang dimenangkan Prabowo-Hatta dengan perolehan suara 53,30 persen dan Jokowi-JK, 46,70 persen, dalam waktu dekat ini akan melakukan rekapitulasi di KPU Provinsi Jawa Barat.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kab. Majalengka, H Agus Asri Sabana mengatakan, dalam menangani setiap laporan pihaknnya tidak pernah mempetieskan setiap kasus yang ada. “Kami akan proses setiap laporan pelanggaran. Kalaupun di pesta demokrasi ini ada pro dan kontra, hal itu merupakan bagian dari dinamika politik. Tapi kami berharap hal ini masih tetap berjalan dengan kondusif dan diselesaikan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,”tuturnya.(KC)

INDRAMAYU - Mengacu pada visi Indramayu yang Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera (Remaja), program pengembangan SMAN I Sindang Kab. Indramayu diarahkan pada upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkualitas tinggi.
Hal itu, dikatakan Kepala SMAN I Sindang Kab.Indramayu, H Kasno Hadi Kusumo kepada KC, Selasa (15/7/2014).

Kendati SMAN I Sindang (SASI) Indramayu merupakan sekolah yang difavoritkan para calon siswa, namun tidak tertutup bagi para calon siswa dari kalangan yang kurang mampu yang memiliki kemampuan dan keunggulan secara akademika untuk ikut bergabung. Hal itu, dikarenakan sekolahnya lebih mengedepankan kemajuan pendidikan.


“Sekolah ini milik warga Indramayu dan tidak benar bila ada asumsi SMAN I Sindang hanya diperuntukkan bagi keluarga mampu semata. Sekolah ini merupakan sekolahnya anak-anak yang pintar dan cerdas secara akademika maupun ekstrakulikuler, jadi siapapun yang memiliki keunggulan boleh bergabung,”tegas Kasno.

Dikatakan dia, sekolahnya terbuka untuk umum dengan tidak memandang golongan ataupun ukuran materi calon siswa. Sejauh calon siswa tersebut mampu menempuh prosedur peraturan yang telah ditetapkan pihak sekolah, salah satu di antaranya adalah hasil nilai raport UN rata-rata minimal 7,5 maka siapapun memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan di sekolah ini.

Tanpa terkecuali bagi siswa dari kalangan tidak mampu karena pihak sekolah telah memberikan kuota 20 persen. Oleh karena itu, bagi orang tua yang memiliki anak yang pintar dan cerdas agar tidak sungkan-sungkan ikut mendaftarkan diri ke sekolah SMAN I Sindang.

“Tentunya kami akan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang memdaftarkan anak-anaknya. Untuk tahun pelajaran 2014-2015, kuota yang disediakan pihak penyelenggara PPDB sebanyak 350 siswa telah terpenuhi dari jumlah pendaftar sekitar 550 orang,”tandas Kasno.

Dia juga menyebutkan, untuk melengkapi fasilitas para siswa telah dibangun ruang laboratorium IPA serta bangunan serba guna, itu dilakukan dalam rangka untuk mewujudkan SDM siswa yang handal dan berkualitas sehingga apabila para siswanya lulus akan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun bagi mereka yang melanjutkan kejenjang perguruan tinggi (PT).

“Kami akan semaksimal mungkin mewujudkan misi sekolah ini, yakni terwujudnya sekolah bernuansa Champion untuk menghasilkan peserta didik yang penuh prestasi yakni pribadi unggul, religius, inovatif, kualitas internasional. Program pengembangan SMAN I Sindang diarahkan pada program pengembangan standar nasional pendidikan dan pengembangan kurikulum diperkaya dengan keunggulan negara maju (OECD),”katanya.

Dalam perjalanannya, SMAN I Sindang mampu mencetak beberapa tokoh penting, seperti Dr. H Irianto MS Syafiuddin (Ketua DPD Partai Golkar Jabar), mantan Kapolri Jenderal Dai Bahtiar dan Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Prof. Dr. Wahyudin Zarkasyi. “Kami berharap, ke depan SMAN I Sindang mampu mencetak kembali tokoh-tokoh penting lainnya,”harapnya.(KC)

CIREBON - Suasana pemilihan ulang di TPS 17, Rabu (16/7/2014), berjalan lancar. Dalam pemilihan ulang ini, Prabowo-Hatta tetap  unggul dengan perolehan 179 suara dan Jokowi-JK meraih 140.

Terdapat 2 suara tidak sah, sementara pada perolehan saat pemilihan pada 9 Juli untuk suara Prabowo 191 dan Jokowi-JK  184 suara
Ketua PPK Kesambi, M Yasin mengatakan, meski tidak semua datang dan berkurang jumlahnya dibandingkan pencoblosan  pertama, tapi suara yang masuk cukup banyak.


Selain pemilihan ulang di TPS 17, pencoblosan juga dilakukan di RS Ciremai. Terdapat 19 pemilih tetapi yang mencoblos terdapat 3 orang.
Komisioner KPU RI, Ferry Kurnia yang khusus datang ke Kota Cirebon, mengemukakan, proses pemilihan ulang di TPS 17 merupakan ketidaksengajaan.

“Tapi kan sudah ada pencoblosan ulang dan itu patut diapresiasi,” lanjutnya.
Diakui Ferry, pencoblosan ulang di Kota Cirebon ini memang dilakukan di detik-detik terakhir. “Di Jawa Barat yang terakhir adalah Kota Cirebon,” terang dia.

Insiden kecil sempat terjadi di TPS, penyebabnya Panwaslu sempat akan membawa kotak suara ke rumah salah satu warga yang sakit. Namun, ditolak oleh KPU karena  hal itu  tidak diatur dalam Peraturan KPU.

“Seharusnya warga yang sakit dibawa ke TPS, bukan sebaliknya. Orang  yang sakit  bisa digendong,” tandas  Ketua KPU kota Cirebon. Emirzal Hamdani.
Akhirnya, kotak suara tidak dibawa ke rumah warga itu. Proses pemilihan ulang ini memang berjalan lancar, meski pihaknya  tetap melakukan gugatan ke DKPP seusai tahapan pilpres.

CIREBON - Rapat rekapitulasi suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di tingkat Kabupaten Cirebon yang berlangsung Rabu (16/7/2014) di gedung DPRD setempat, diwarnai aksi protes dari saksi Joko Widodo-Juduf Kalla (Jokowi-JK).

Sikap keberatan dilontarkan saksi Jokowi-JK, Aan Setiawan yang menyampaikan adanya ketidakcocokan jumlah data di beberapa TPS dengan di PPK. Ketidakcocokan jumlah terjadi di Kecamatan Susukan, Gempol dan Depok. Lokasinya  di Desa  Cikeusal di TPS 16, Desa Bojong Kulon di TPS 16 dan TPS serta Desa Kedondong di TPS 1.


Saat dicocokan antara data C1 sampai PPK, kesalahan tidak terlalu riskan. Masalah berada pada penjumlahan. Ketika dihitung, jumlah suara yang ada ternyata masih sama dengan sebelumnya. Setelah dilakukan negosiasi, akhirnya dicapai kesepakatan, kesalahan itu langsung diperbaiki dengan dibubuhi paraf oleh Ketua KPU Kabupaten, Saefudin Jazuli.

“Ini bukan permasalah serius. Kesalahan hanya pada penjumlahan dan tidak fatal. Meski sudah dikirim ke KPU pusat, tapi hanya untuk pembandingan. Validasi tetap rekap KPU,” tandasnya.

Sedangkan, tingkat partisipasi masyarakat dalam pilpres mencapai 61,26 persen. Hal tersebut lebih rendah dari tingkat partisipasi pada Pemilu Legislatif (Pileg) yang mencapai 64 persen.

Jokowi-JK Unggul
Dalam sidang pleno rekapitulasi suara pilpres di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Rabu (16/7/2014), suara sah yang masuk berjumlah 1.069.204 dan sedangkan suara tidak sah mencapai 11.069. Total suara sah dan tidak sah sebanyak 1.080.273, sementara jumlah pemilih terdaftar mencapai 1.763.311 orang.

Dari jumlah suara sah yang masuk, pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan 653.687 suara atau 61,14 persen. Saingannya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) meraih 415.517 suara atau 38,86 persen.
Saefudin Jazuli mengatakan, gelaran pilpres di wilayahnya berjalan cukup lancar. Sejak di tingkat TPS, penghitungan suara tidak ada permasalahan berarti yang mengharuskan adanya penghitungan atau pencoblosan ulang. Hasil rekap PPK tidak ada perubahan sama sekali.

Terkait hasil tersebut, Ketua DPC Gerindra, Subhan mengakui anjloknya perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta. Meskipun mesin partai berjalan, namun suara dari beberapa partai pendukung kurang maksimal. Pihaknya  mengaku sudah berupaya semaksimal mungkin memenangkan Prabowo-Hatta.
“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Kita akui, Jokowi-JK di Kabupaten Cirebon lebih unggul. Tapi untuk nasional, kami optimistis Prabowo-Hatta pemenangnya,” tegas dia.(KC)

INDRAMAYU - Dua gedung sekolah yang berada di Kecamatan Tukdana, yakni SDN Sukamulya 1 dan SMPN 1 ATAP Tukdana dibobol maling. Pelaku yang beraksi dalam satu malam di Bulan Ramadhan, berhasil menggondol belasan alat-alat elektronik dengan cara mencongkel pintu dan merusak teralis jendela di ruang laboratorium dan kepala sekolah.

Akibat kejadian itu, ditaksir pihak sekolah menderita kerugian hampir 200 juta. Kendati begitu, polisi yang datang ke lokasi setelah mendapatkan laporan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari beberapa guru serta saksi sebagai bahan penyelidikan selanjutnya.


Keterangan yang berhasil diperoleh KC, Rabu (16/7/2014) menyebutkan, peristiwa pencurian dengan pemberatan (curat) ini diketahui sekitar pukul 06.00 WIB , Selasa (15/7/2014) kemarin oleh Nawiyah (51 tahun), seorang guru honorer sekolah setempat.

Saat itu, Nawiyah terkejut melihat pintu laboratorium terbuka. Karena penasaran dia pun mendatangi ruangan tersebut. Dan setelah dilihat ternyata sejumlah alat elektronik berupa komputer dan lain-lain sudah tidak bereda ditempatnya lagi.

Dia pun lantas bergegas memberitahukan guru lainnya yang sudah datang menyusul dirinya. Beberapa guru yang mendapatkan laporan kemudian mendatangi ruangan yang disebutkan. Mereka keget yang kemudian melaporkan kehilangan tersebut kepada kepala sekolah SMP.

Mengecek
Mendapatkan laporan, kepala sekolah langsung ke lokasi untuk mengecek kebenaran yang kemudian melaporkanya kepada petugas di Mapolsek Tukdana. Sejumlah polisi bersama anggota unit Identifikasi dari Polres pun melucur ke lokasi sekolah itu, usai menerima laporan.

Di tempat tersebut polisi langsung melakukan olah TKP serta meminta keterangan terkait hilangnya belasan barang elektronik ini. Saat dilakukan identifikasi ternyata, peristiwa kehilangan  bukan saja terjadi di SMPN 1 Atap saja, namun juga di sekolah SDN 1 Sukamulya yang letaknya berdekatan.
Dari hasil olah TKP diketahui jika di SMPN 1 Atap, ada 9 CPU dan monitor yang hilang, termasuk 1 unit perangkat komputer cinema edution, 1 infocus, 1 unit CPU type dual core. taksir akibat pencurian ini pihak sekolah merugi sebesar Rp. 180.000.000,-.

Peristiwa yang sama terjadi di SDN Sukamulya I, Kecamatan Tukdana. Di tempat ini pelaku membawa kabur sedikitnya 3 monitor bersama 3 CPU-nya. Pelaku yang berhasil masuk ke ruangan sekolah dengan cara merusak teralis jendela sekolah yang kemudian membawa kabur barang elektonik inventaris sekolah tersebut.

Kapolres Indramayu, Ajun Komisaris Besar Wahyu Bintono melalui Kasat Reskrim, Ajun Komisaris Wisnu Perdana Putra dan Kapolsek Tukdana, Ajun Komisaris Alka Nurani mengatakan, jajarannya yang datang ke lokasi kejadian usai mendapatkan laporan dari pihak sekolah.

Di tempat itu sudah pula dilakukan olah TKP dengan meminta keterangan sementara dari saksi yang dilanjutkan dengan mengindentifikasi di dua tempat berbeda. Hal ini guna pendalaman kasus serta sebagai bahan penyilidikan dan penyidikan. “Saksi sudah kita mintai keterangan. Peristiwanya sedang kita dalami untuk mengetauhi pelakunya, ” kata dia.(KC)

MAJALENGKA - Massa penambang galian C, dengan mengendarai puluhan truk, berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Majalengka, Rabu (16/7/2014). Dalam aksinya, mereka antara lain menumpahkan ratusan kubik batu dan pasir, tepat di depan pintu gerbang. Mereka juga memarkirkan truk di setiap pintu masuk.

Aparat kepolisian dibantu petugas Satpol PP langsung membuat pagar betis menggunakan kawat besi agar massa tidak merangsek masuk lebih ke dalam.

Massa meminta Bupati Majalengka H Sutrisno dan pejabat terkait menemui mereka untuk memberikan penjelasan terkait penutupan penambangan galian C yang sudah berizin. Namun mereka gagal bertemu dengan orang nomor satu di Kabupaten Majalengka itu. Mereka lantas berteriak-teriak melampiaskan amarah dengan memaki sang bupati. Mereka kemudian mengambil bensin dan melakukan aksi bakar-bakaran.

Salah seorang pemilik galian C di wilayah Karayunan Kabupaten, Dede Rizka, mengaku, kedatangan para sopir dan penambang galian C tersebut karena merasa kesal oleh sikap Pemkab Majalengka yang menutup semua aktivitas penambangan tanpa alasan yang jelas. Ia dan penambang galian lainnya sudah menempuh prosedur perizinan, tapi tidak pernah ada tanggapan.

“Kita sudah menempuh prosedur perizinan galian C. Tapi Bupati Majalengka tidak mau membuka izin. Kalau seperti ini, kita akan terus melawan,” ucapnya.

Menurut dia, tidak ada satu pun lembaga atau pihak mana pun yang bisa menutup aktivitas galian C, karena di Majalengka sudah ada persetujuaan dari warga maupun pemerintah desa setempat. “Kami sudah diberikan izin oleh kepala desa maupun warga yang menjadi tempat galian C. Jadi siapapun termasuk Pemda Majalengka tidak bisa menutup aktivitas penambangan kami,” ujarnya.

Dede mengancam, apabila hari itu Bupati Majalengka tidak memberikan jawaban dan alasan mengapa menutup semua aktivitas galian C, pihaknya akan membawa massa lebih banyak lagi. “Kalau sekarang ada sekitar 50 truk dan ratusan orang, besok kita akan bawa massa lebih banyak lagi. Bahkan truknya ditambah sedikitnya menjadi 200 yang akan mengepung Kantor Bupati Majalengka,” ucapnya.

Hingga pukul 04.00 WIB, massa penambang galian C masih bertahan menunggu jawaban dari Bupati Sutrisno. Tapi tetap tidak ada tanggapan.

Kepala Satpol PP Kabupaten Majalengka, H Yusanto Wibowo, mengatakan, penertiban galian C liar dilakukan menyusul banyaknya laporan dari warga yang sudah mulai merasakan dampak aktivitas galian liar tersebut. “Kalau aktivitas penambangan liar dibiarkan, itu akan mengancam keselamatan penduduk setempat, dan akan melahirkan banyak bahaya, antara lain kerusakan lingkungan, longsor, banjir, erosi, dan sebagainya. Maka dari itu, kami tertibkan galian C liar yang saat ini kian menjamur,” ujar mantan Camat Majalengka itu.

Yusanto menjelaskan, praktik usaha pertambangan liar akan berdampak pada lingkungan dan bakal dirasakan masyarakat banyak, cepat atau lambat. Adapun lokasi tambang liar itu pada umumnya berada di setiap anak sungai, dekat pemukiman penduduk, lahan pertanian dan sawah, serta berada di sekitar jembatan.

“Sebelumnya kami sudah melakukan penertiban, baik dilakukan teguran secara lisan maupun tulisan kepada pemilik usaha penambang liar. Namun bila masih tidak diindahkan, akan kami beri tindakan tegas,” katanya. (KC)

CIREBON - Kementerian Perhubungan tahun ini menyediakan dua kapal untuk mengangkut pemudik yang akan pulang ke kampung halaman mereka di Cirebon dan sekitarnya. Kapal tersebut akan mengangkut sedikitnya seribu pemudik bersepeda motor dari Pelabuhan Tanjung Priok sampai Pelabuhan Cirebon.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, kapal tersebut disediakan gratis bagi pemudik pada 23 dan 25 Juli mendatang. “Silakan yang ingin mudik ke Cirebon dan sekitarnya mendaftarkan diri gratis,” ujarnya saat mengunjungi sejumlah titik jalur mudik di Kota dan Kabupaten Cirebon, Rabu (16/7/2014).


Mangindaan menegaskan, pengadaan kapal gratis tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah pengendara sepeda motor di jalur utama pantura. Selain untuk mengurangi beban jalan, hal itu juga diharapkan bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas yang selama ini hampir 70 persen dialami pengendara sepeda motor.

Menurut Mangindaan, saat ini kuota yang tersedia untuk kapal dari Jakarta ke Cirebon masih banyak. Pemudik yang mendaftarkan diri sejauh ini belum mencapai 30 persen. “Kalau untuk moda dan tujuan lain yang kami sediakan sudah penuh semua sejak sebulan lalu. Mungkin karena ini masih baru jadi belum banyak masyarakat yang mengetahuinya,” katanya.

Selain kapal dari Jakarta ke Cirebon, Kemenhub juga menyediakan kapal gratis ke Semarang, Tegal, dan Lampung. Selain itu moda lain seperti kereta api dan bus juga disediakan, namun kuotanya sudah terpenuhi. Terkait operasional kendaraan besar, Mangindaan menegaskan, alat berat dan truk proyek pembangunan jalan dan jembatan harus sudah dihentikan sejak H-10. Sementara sejak H-4 nanti seluruh truk lebih dari dua sumbu sudah tidak boleh beroperasi.

“Truk dua sumbu yang masih bisa beroperasi pada H-4 pun hanya dibatasi untuk truk pengangkut bahan makanan dan bahan bakar,” ucapnya.

Sementara itu terkait kelaikan kendaraan yang digunakan untuk mengangku pemudik, Kemenhub juga akan mengoperasikan tim mobile untuk pengujian di lapangan. Selain itu, tim kesehatan juga disebar di sejumlah titik untuk menguji para pengemudi agar tidak berkendara dalam kondisi yang tidak stabil.
Lebih jauh ia mengimbau warga yang hendak mudik untuk memanfaatkan program-program mudik gratis yang disiapkan rekanan mereka. Tujuannya mengurangi terjadinya kepadatan lalu lintas di jalur pantura saat arus mudik berlangsung nanti.

Menhub pun meminta penataan pasar tumpah sepanjang jalur pantura. Ia meminta adanya pengaturan agar para pedagang di pasar-pasar masuk dan tak berjualan di bahu jalan.

“Saat ada pasar tumpah, becak dan angkutan lain akan parkir di bahu jalan, sehingga memunculkan kemacetan,” ujarnya.

Disinggung kesiapan penerangan jalan umum (PJU), Menhub menjamin pemasangan PJU sudah dilakukan mengingat keberadaannya yang penting bagi pemudik. Salah satu yang sudah dipasang PJU yakni jalur khusus bagi sepeda motor di Karawang.

Ditambahkannya, tahun ini kenaikan pemudik tertinggi terjadi pada pesawat terbang yakni 11,6 persen dibanding tahun lalu, disusul  kereta api 3,6 persen. Secara keseluruhan, rata-rata kenaikan 5 persen dibanding tahun lalu.
Selain meninjau kesiapan pelabuhan, Mangindaan juga sempat meninjau kesiapan angkutan mudik di Terminal Harjamukti, Stasiun Cirebon, dan menjadi inspektur upacara gelar pasukan kesiapan pengendalian angkutan Lebaran tahun 2014 tingkat Provinsi Jabar di Alun-alun Kejaksan, Kota Cirebon. Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubinkom) Kota Cirebon M. Taufan Bharata menjadi pemimpin upacara. Gelar pasukan sempat diramaikan aksi marching band taruna.

Sementara itu di hari yang sama, Bupati Cirebon  Sunjaya Purwadi didampingi Kepala Dinas Perhubungan Abdul Mutholib menginspeksi sejumlah perusahaan bus penumpang di Kabupaten Cirebon untuk memastikan kelaikan armada mereka dalam mengangkut pemudik. “Kami ingin pasikan armada dan pengemudi yang mereka turunkan terjamin keamanannya untuk mengangkut pemudik, terutama warga Kabupaten Cirebon,” ujar Sunjaya.

Dari hasil inspeksi tersebut, kata Sunjaya, sejauh ini armada yang disediakan perusahan bus tersebut cukup memadai dan laik jalan. Begitu juga dengan para pengemudi yang akan diturunkan, semua sudah diperiksa kesehatan fisik dan mentalnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Organisasi Angkutan Darat Cirebon Karsono. Ia mengatakan, pihaknya sudah mengawal para pemilik perusahaan bus untuk menguji kelaikan armada mereka beberapa waktu lalu. “Sesuai standar Kementerian Perhubungan, semua sudah lolos uji. Surat-surat lengkap, mesin dan fasilitas pendukung seperti rem dan sebagainya dalam kodisi baik dan laik jalan,” katanya. (KC)